Jumat, 23 Maret 2018

NHW #9 BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Pekan terakhir materi matrikulasi IIP Batch #5 membuat saya bergetar. Mencoba mengevaluasi diri, sudahkah saya berubah? Sejauh mana perubahan yang terjadi pada diri saya? Apa saja kontribusi yang sudah saya berikan pada keluarga dan lingkungan saya dalam proses perubahan yang saya inginkan? Nhw 1 s.d 8 merupakan satu rangkaian proses perubahan hidup. Materi dan tugas terakhir ini seakan mengingatkan saya untuk kembali meluruskan niat awal saya memutuskan mengikuti kelas matrikulasi, yakni ingin menjadi ibu yang profesional yang selalu belajar untuk lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi. Mengapa? Karena saya ingin berubah. Perubahan selalu dimulai dari diri sendiri, dan setiap orang adalah agen perubahan (Everyone is a Changemaker). 

Saat ini saya sedang menggeluti bisnis fashion muslimah. Menjadi agen dan reseller resmi dari beberapa brand muslimah wear. Maka bagan ini saya buat sesuai dengan realita kehidupan yang saya harapkan dapat membawa perubahan terhadap diri sendiri dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Ini adalah jawaban dari semua pertanyaan yang hinggap dalam kehidupan dimasa lampau. Dimana saat ini saya telah menemukan solusi dari masalah yang terjadi dalam diri saya sendiri, yakni bagaimana caranya seorang ibu rumah tangga bisa memiliki penghasilan sendiri tanpa mengesampingkan tugas utamanya dalam ring satu (suami dan anak-anak). Juga menjadi roll model dalam ring dua. Memulai usaha dengan kondisi finansial keluarga yang saat itu belum stabil, membangun bisnis nyaris tanpa modal. Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada seseorang diluar sana yang memberi kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk ikut memasarkan produknya sehingga bisa berjalan sampai saat ini. Kini saya turut membuka  kesempatan bagi teman-teman yang memiliki masalah yang sama dengan saya agar memiliki penghasilan yang bisa di-saving atau digunakan untuk kebutuhannya masing-masing.




Note: Jangan pernah mengharapkan perubahan jika kita tak pernah mau berubah.

Jumat, 16 Maret 2018

NHW #8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIFITAS

Alhamdulillah, tak terasa saat ini sudah masuk pekan ke 8, artinya tinggal sepekan  kedepan kebersamaan saya dan teman-teman dikelas Matrikulasi IIP bacth 5. NHW #8 ini kita diwajibkan menjawab pertanyaan BE DO HAVE dari ranah kuadran Suka dan Bisa pada NHW sebelumnya. 

Menjadi yang diinginkan (BE)
Saya ingin menjadi ibu profesional dan muslimahpreneur. Yakni menjadi seorang istri yang mendampingi suaminya, seorang ibu yang selalu membersamai anak-anak. Juga menjalankan bisnis fashion muslimah untuk menyalurkan bakat yang mendukung kemandirian finansial saya.

Hal yang dilakukan (DO)
Mendalami ilmu agama sesuai Al Quran dan As Sunnah
Mengikuti kelas parenting, menyelesaikan kuliah matrikulasi, melanjutkan ke jenjang kelas bunda sayang, bunda cekatan, bunda produktif, bunda solehah.
Mengikuti kelas pengembangan bisnis, melakukan optimasi sosial media sebagai sarana bisnis.

Memiliki yang diinginkan (HAVE)
Ilmu yang terus bertambah, hati yang semakin merunduk.
Anak-anak soleh dan solehah, yang tumbuh dan berkembang dengan kurikulum ibu sebagai guru pertama dan utama.
Bisnis fashion muslimah yang semakin berkembang, memiliki toko offline, pegawai dan manajemen yang baik.


3 Aspek Dimensi Waktu 

Lifetime Purpose  
Mencetak generasi soleh-solehah 
Muslimahentrepeur yang menginspirasi kaum hawa lainnya untuk produktif berkarya

Strategic Plan (5-10 Tahun Kedepan)  
Mencari informasi sekolah, menyekolahkan anak dengan kurikulum islami, tetap dalam panduan dan pengawasan orang tua.
Memiliki toko offline yang dikenal kalangan muslimah, memiliki pegawai dan sistem manajemen yang baik
Memiliki tempat tinggal tetap/rumah dari hasil usaha (tidak riba).

New Year Resolution 
Lulus S3 ASI anak pertama dengan Wining With Love
Menyelesaikan kelas bunda sayang
Berhasil menjalankan checklist indikator harian tanpa bolong-bolong
Memiliki tim bisnis yang solid dan berkembang
Memiliki stok barang dagangan 10x lipat
Omset meningkat 10x lipat

Bismillah... memulai dengan perubahan, karena aku tidak ingin kalah :)


Jumat, 09 Maret 2018

NHW #7 REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI


Pada NHW #7 ini mahasiswa IIP diminta untuk melakukan Talent Maping melalui tools yang direkomendasikan oleh IIP, yaitu temubakat.com milik Abah Rama Royani yang sering menjadi guru tamu di Komunitas Ibu Profesional. Saat pertama kali membaca hasilnya saya tertawa, karena merasa sedang bercermin melihat diri sendiri. Sebelumnya saya sudah pernah melakukan tes pemetaan bakat, hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil kali ini. Dan saya menemukan apa saja hal yang membuat saya berbinar-binar sejak 3 (tiga) tahun lalu tepatnya tahun 2015. Awalnya saya merasa minder tidak memiliki kemampuan verbal yang baik bila berada ditempat umum. Setelah melalui beberapa proses saya mulai mengasah kemampuan saya dibidang lain yang membuat percaya diri. Sepertinya inilah yang dimaksud "strategi meninggikan gunung, bukan meratakan lembah" oleh Ibu Septi Peni Wulandari selaku founder IIP. Talent Maping kali ini juga memperkuat seperti apa jati diri saya sebenarnya :).
Pada dasarnya saya menyukai sesuatu yang rapi, teratur. Sangat tidak nyaman bila melihat sesuatu tidak berada pada tempat semestinya. Sedikit perfeksionis, sangat detail terhadap apapun. Sejauh ini bakat yang saya temukan pada diri saya selaras dengan teori yang ada. Dan saya pun sudah memutuskan untuk melanjutkan visi saya seperti yang tertuang pada NHW sebelumnya, sebagai ibu profesional dan muslimahpreneur.
Berikut adalah kuadran aktifitas yang menggambarkan aktifitas apa saja yang saya suka, tidak suka, bisa dan tidak bisa. 




Sabtu, 03 Maret 2018

NHW #6 IBU MANAJER KELUARGA HANDAL






Minggu ini kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional sampai pada materi "Ibu Manajer Keluarga Handal", dimana kita diwajibkan untuk membuat urutan kegiatan prioritas dari aktifitas yang paling penting sampai  aktifitas yang paling tidak penting. Saya mencoba mengkaji ulang seluruh aktifitas yang sudah saya lakukan selama ini dan membuat tahapan tahapan sebagai berikut:

3 (Tiga) Aktifitas Yang Paling Penting
1.  Mendampingi masa Golden Age anak
2. Menjalankan bisnis yang saya tekuni
3. Melakukan pengembangan diri

3 (Tiga) Aktifitas Yang Paling Tidak Penting
1. Berselancar di media sosial
2. Beres-beres rumah
3. Berdiam diri

Dan ternyata, selama ini waktu saya lebih banyak saya habiskan untuk mengasuh anak, berselancar dimedia sosial dan beres-beres rumah. Berlindung dari takut tertinggal info stok dari produsen dalam bisnis saya, setelah melayani customer saya selalu tergoda untuk membuka grup dan stalking media sosial. Begitu pula dengan beres-beres rumah, saya tipe pribadi yang tidak tenang bila melihat kondisi rumah yang berantakan, dan saya tidak memiliki asisten rumah tangga ataupun orang yang bisa saya delegasikan. 

Mulai hari ini saya akan menjadikan 3 (Tiga) aktifitas yang paling penting, mendampingi anak, menjalankan bisnis, dan melakukan pengembangan diri sebagai aktifitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup yang telah saya tetapkan sebelumnya. Untuk mengingatkan diri saya sendiri, peran hidup yang saya pilih pada NHW #4 dan NHW #5 adalah menjadi guide, inspirator dan motivator sebagai Ibu Profesional dan Muslimahpreneur.

Jadwal harian ini akan saya jalankan mulai hari ini. 
Lakukan, Lakukan, Lakukan !!!











Sabtu, 24 Februari 2018

NHW #5 LEARNING HOW TO LEARN





Awal membaca materi matrikulasi sesi 5 mengenai "Belajar Bagaimana Cara Belajar" (Learn How to Learn) beserta nhw #5, saya hanya bengong. Blank, tidak mengerti apa yang harus dikerjakan. Setelah cooling down beberapa hari saya mulai berpikir, bagaimana bisa saya mengerjakan nhw #5 bila saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Desain Pembelajaran. Yup !!! inilah mengapa pada nhw #5 pertama kali kita diarahkan untuk memunculkan rasa ingin tahu tentang apa itu desain pembelajaran. Maka saya mulai bedah artikel dan mengumpulkan materi yang membahas apa itu Desain Pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan suatu rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun secara sistematik dan memiliki tujuan utama untuk menjamin kualitas dari kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung.



Inilah NHW 5 yang cukup membuat saya berpikir panjang dan mendalam:


Setelah mempelajari tentang “Learning How to Learn” maka kali ini kita akan praktek membuat Design Pembelajaran ala kita. Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan “learning how to learn” dalam membuat NHW #5.Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu desain pembelajaran. Bukan hasil sempurna yg kami harapkan, melainkan “proses” anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.
Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini.

Menurut Gentry (1994) desain pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan tujuan  pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan umum tercapai. Desain pembelajaran merupakan suatu rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun secara sistematik dan memiliki tujuan utama untuk menjamin kualitas dari kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung. Dari hasil penelusuran saya sedikit menemukan titik terang. Pertama, saya akan membuat desain pembelajaran untuk diri saya sendiri. Kedua, saya akan membuat desain pembelajaran yang akan diterapkan kepada anak. 


A. DESAIN PEMBELAJARAN UNTUK DIRI SENDIRI

TUJUAN UTAMA
Menjadi ibu profesional  dan menjadi muslimahpreneur

PERAN 
Inspirator, Motivator


METODE: Visual Audiotory

STRATEGI

Meninggikan gunung, bukan meratakan lembah

LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Menguatkan Keimanan
   *Solat wajib 5 waktu diawal waktu, 
   *Rutin solat sunnah
   *Membaca Al-Quran dan artinya,
   *Mengikuti kajian rutin sunnah, 
   *Sedekah

2. Meningkatkan Karakter Baik, Menghilangkan Karakter Tidak Baik
   *Selalu berpikir positif
   *Fokus pada solusi, bukan pada masalah
   *Belajar menambah kesabaran, tidak tergesa-gesa
   *Manajemen waktu
   *Mengurangi pengeluaran tersier
   *Berbagi ilmu dengan yang saling membutuhkan

3. Menyalurkan Passion Menjadi Hal Yang Bermanfaat
   *Membaca buku parenting
   *Mengikuti kuliah online parenting di Institut ibu Profesional
   *Fokus dalam menjalani bisnis
   *Belajar mendalami materi bisnis, cara meningkatkan penjualan, cara membangun tim.
   *Menyisihkan profit dalam bentuk tabungan

EVALUASI
Checklist Indikator



B. DESAIN PEMBELAJARAN UNTUK ANAK

TUJUAN UTAMA
Mendidik anak sesuai dengan fitrahnya

PERAN 
Guide, Inspirator, Motivator
Usia anak : 9 bulan


METODE: Visual Audiotory

STRATEGI

Meninggikan gunung, bukan meratakan lembah

LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Mengajarkan Tauhid (Keesaan Allah) 
  *Berdoa bersama setiap memulai dan mengakhiri aktifitas. Antara lain: Berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur, berdoa sebelum keluar rumah, mengucapkan alhamdulillah setelah menyelesaikan aktifitas.
  *Mengajak serta anak ketika solat 5 waktu 
  *Mengajak anak membaca Al-Quran
  *Mengajak anak kemajelis taklim

2. Membangun Karakter
   *Berbicara dengan lembut dan jelas dengan anak
   *Disiplin dan konsisten 
   *Membacakan buku cerita tentang sifat-sifat Nabi


3. Menggali Passion
   *Mengenalkan anak dengan berbagai permainan
   *Melatih motorik kasar dan motorik halus anak
   *Menulis tumbuh kembang anak, respon anak terhadap aktifitasnya sehari-hari
   *Kontinyu mendampingi anak saat bermain

EVALUASI
Checklist Indikator

Sabtu, 17 Februari 2018

NHW #4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH






NHW #4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Program matrikulasi Institut Ibu Profesional batch 5 yang tengah saya jalani kini sampai pada nhw #4, dan tantangannya pun mulai lebih terasa dari nhw sebelumnya. Nhw #4 ini mewajibkan kami untuk menilik kembali pada nhw #1,2,3. Apa yang terjadi ketika saya membuka kembali nhw-nhw saya?


a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
Pada nhw #1 saya menuliskan memilih jurusan ilmu ikhlas di Universitas Kehidupan. Setelah saya membaca materi matrikulasi sesi #4 "Mendidik Dengan Fitrah", saya menyadari telah melakukan kekeliruan. Bukan jurusan ilmu ikhlasnya yang salah, tetapi sebagai manusia individu, sebagai istri dan sebagai ibu sudah seharusnya saya fokus terhadap peran yang Allah berikan kepada saya. Kemudian untuk menjalankan peran ini dengan amanah maka saya memerlukan ilmu spesifik agar dapat menjalankan peran ini dengan profesional. Sebagaimana saya pernah mengabdikan diri di ranah publik dengan profesional, kini saya ingin mengabdikan diri di ranah domestik dengan profesional pula. Bismillah... saya memutuskan untuk mengubah dari jurusan ilmu ikhlas menjadi menjadi ilmu ibu profesional dan muslimahpreneur. Karena ilmu ikhlas adalah ilmu yang luas,  tiada batas, dan ikhlas adalah salah satu modal seorang hamba berjalan di muka bumi ini.

b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Dari 25 poin yang saya buat dalam checklist indikator harian sebagai perempuan, 14 poin telah saya lakukan secara konsisten, 11 poin belum dilakukan secara konsisten. Ketidakkonsistenan ini disebabkan karena saya belum mampu menguasai beberapa keadaan. Wahai diri dan hati, mari kita bersama bulatkan tekad untuk melakukan apa yang sudah kita buat dan kita sepakati dalam checklist indikator sebagai perempuan. Semangat...!!!

c. Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Mencari apa misi spesifik Allah menciptakan saya di dunia ini. Pertanyaan ini telah terbesit sejak usia saya menjelang remaja. Saya pernah bernaung dibawah instansi kesehatan sebagai tenaga kesehatan selama 6 tahun, tapi saya merasa seperti ada jiwa yang belum menemukan 'rumah' nya. Setelah berdoa memohon petunjuk-Nya saya memutuskan untuk berhenti sejenak dan mengubah haluan untuk melanjutkan kuliah dengan jurusan yang sedikit berbeda. Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan. Lalu saya kembali ke ranah publik dengan bernaung dibawah instansi administrasi kesehatan. 2 kali dipindah bagian, saya belum menemukan siapa jiwa saya. Terus dan terus mencari, sampai akhirnya Allah membimbing saya, bertahap mempertemukan dengan jawaban yang selama ini saya cari. Menjadi istri, ibu dan muslimahpreneur. Masya Allah... rasa apa ini? saya belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Kebanggaan, kepuasan, ketenangan jiwa hadir menghampiri saya. Saya seperti menemukan diri saya 'kembali'.
Kini saya bisa menentukan peran hidup yang saya jalani:
Misi hidup: Menjadi ibu profesional, muslimahpreneur
Bidang       : Parenting, muslimahpreneur
Peran         : Inspirator, Motivator


d. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut. 

Ibu Profesional 
- Mengikuti tahapan kelas:
  Bunda Sayang     : ilmu tentang pengasuhan anak
  Bunda Cekatan   : ilmu manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
  Bunda Produktif : ilmu pengembangan bakat, kemandirian finansial
  Bunda Shaleha    : ilmu menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungan

Muslimahpreneur
-  Ilmu enterpreneurship yang sesuai dengan kaidah dan syariat islam.



e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Allah SWT selalu mempunyai misi spesifik dalam setiap takdir manusia, seperti halnya Allah menakdirkan saya mengikuti kelas matrikulasi bacth #5 ini diawal tahun 2018. Maka awal tahun  2018 ini akan saya jadikan momentum KM 0 dalam hidup saya. Insya Allah akan mencapai 10.000 jam terbang. Memanfaatkan waktu 8 jam sehari untuk mencari ilmu, mempraktekkan dan menuliskannya bersama suami dan anak-anak. Bismillah semoga dalam jangka waktu 4 tahun saya bisa mlihat dan menikmati hasilnya.

KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang, mengasuh anak dengan cara yang tepat, membangun tim yang kompak
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan, semakin baik dalam mengelola rumah tangga
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif, menuju kemandirian finansial
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha, membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan




f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Koreksi checklist nhw #2, ada beberapa yang kurang spesifik saya tentukan waktunya. dan sudah saya perbaiki. 



g. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

START !!!

Buatlah sejarah anda sendiri sekarang.





Sabtu, 10 Februari 2018

NHW #3 MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH



🏡 MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 🏡

Nhw kali ini sangat menguras rasa. Saat ini saya sudah menikah dan memiliki satu orang anak.

Saya dengan satu tim lengkap bertiga.

a. Jatuh cintalah kembali dengan suami.
Bagaimana caranya? Dalam kurun waktu hampir 3 tahun terakhir ini, Allah sedang memberikan ujian yang luar biasa pada keluarga kami sebagai tanda kasih sayang-Nya. Rasa lelah dalam berjuang agar tetap bisa bertahan menjalani kehidupan membuat saya banyak mengabaikan hal-hal kecil yang bisa membuat suami tersenyum bahagia. Siang tadi saya menulis sepucuk surat cinta untuknya yang berisi aliran rasa, saat menuliskannya air mata ikut meleleh. Saya berikan surat itu pada malam hari. Setelah membaca isi surat, suami menghampiri dan memeluk saya. Ia membisikkan kalimat yang membuat kami mengingat kembali tujuan pernikahan kami. Sungguh saya telah melupakan hal yang sangat penting ini. Bahwa bahtera kami harus dijalani berdua dengan satu tujuan, bukan sendiri-sendiri. Allah selalu menyelipkan pesan khusus dalam setiap misi spesifiknya. Allah ingin kami saling menyayangi, mensupport dalam setiap kondisi, dan mengisi satu sama lain.

b. Potensi kekuatan anak.
Baby Aisyah (9 bulan), Ia adalah putri kecil pertamaku, yang hadir disaat kondisi saya dan suami berada dititik terendah. Jangankan untuk melanjutkan promil, untuk biaya hidup sehari-haripun kami nyaris tidak ada. Aisyah adalah hadiah yang Allah berikan untuk menggembirakan hati kami atas kegundahan kami selama 7 tahun menantinya. Sesuai dengan nama yang kami sematkan untuknya 'Aisyah'. Saya dan suami berharap ia dapat menjadi wanita yang cantik, cerdas, kuat, penuntut ilmu, dan penyejuk hati kami seperti sifat-sifat yang dimiliki oleh Ummul Mukminin Aisyah Ra istri Rasulullah SAW.
Sebagai ibu, saya bisa merasakan Baby Aisyah memiliki karakter yang kuat, sedikit tidak sabar. Saya melihat semangat dan usahanya yang tidak mudah menyerah setiap ia ingin belajar sesuatu. Ia terus berusaha belajar sampai berhasil.  Awal pertama kali ketika ia belajar menyusu 'direct breast feeding' dihari pertama setelah lahir, ia menangis marah karena tidak bisa, lalu mencoba kembali sampai ia bisa menyusu dengan lancar. Pun ketika usia 2 bulan ia marah saat tidak berhasil tengkurap lalu mencoba lagi dan berhasil. Begitulah tahap demi tahap tumbuh kembang yang ia lewati sampai saat ini. Ia kuat dan menguatkan kami, meyakinkan kami akan bisa bangkit kembali seperti dulu dengan jalan yang lebih Allah ridhoi. Baru belakangan saya dan suami mengerti, mengapa Aisyah baru hadir ditahun pernikahan kami yang ke 7. Karena Allah ingin kami memperbaiki diri dulu, membersihkan diri, membersihkan harta, menghargai orang tua dan belajar agama lebih dalam lagi.

c. Potensi diri sendiri
Latar belakang pendidikan saya adalah praktisi medis, kemudian melanjutkan studi kesehatan masyarakat dengan spesifikasi peminatan manajemen administrasi kesehatan. Terbiasa bekerja dilingkungan praktisi membuat saya tidak memahami sistem dan fungsi manajerial. Setelah lulus dari studi manajemen saya mulai berfikir banyak hal yang bersifat manajerial. Ditengah perjalanan, keluarga kami dituntut oleh kondisi yang membuat kami harus berfikir lebih keras untuk bertahan hidup. Bahkan untuk membeli seliter beraspun harus memutar otak. Saat ini akhirnya saya menemukan 'misi spesifik Allah' mengapa saya diarahkan untuk mejalani studi manajemen 4 tahun lalu. Dengan sedikit bekal dari bangku kuliah saya pun memiliki kekuatan untuk mem-back up keluarga. Saat ini saya sedang belajar menjalani bisnis sendiri yang masih kecil namun saya cita-citakan menjadi besar :)

d. Tantangan di lingkungan
Keluarga kami yang masih jauh dari kesempurnaan, penuh dengan kekurangan. Kami berusaha untuk tetap dapat tinggal ditempat yang layak dan sehat. Kami hidup di lingkungan yang sangat nyaman, aman, bersih, sehat. Namun Allah memberikan sedikit pelajaran untuk kami, agar kami jangan lengah berada di zona nyaman ini. Detik demi detik, warning-warning kecil hadir menghiasi kehidupan kami. Denial diawal tentu saja. Kemudian pelahan kami mengerti maksud dari 'misi spesifik Allah' mengapa keluarga kami berada ditempat ini. Tetaplah bersabar atas Qada dan Qadar, Janganlah terlalu berbangga atas apa yang sudah diraih, apalagi ilmu akhirat, tetaplah menundukkan kepala, karena sejatinya setelah belajar manusia itu hanya lebih baik dari dirinya yang kemarin, tidak lebih baik dari siapapun.



#nhw3
#kelasmatrikulasiiipbekasi2
#kuliahmatrikulasibatch5
#srirosita
#membangunperadabandaridalamrumah